Blinking Cute Box Cat

Selasa, 10 Mei 2016

Pemberian Obat Secara Epidural

Nama               : Amelia Dwi Septiani
Nim                 : 1514011
Kelas               : B12.2
Tugas               : Pemberian Obat Secara Epidural

Anestesi epidural atau bius lokal dari pinggang ke bawah adalah teknik untuk menghilangkan rasa sakit dengan memasukan zat anestesi lewat suntikan melalui otot pinggang hingga ke daerah epidural (salah satu bagian dari susunan saraf pusat di bagian tulang belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi. Pembiusan dilakukan melalui suntikan tadi,sifatnya memblok daerah yang disuntik sampai ke bagian bawah, sehingga tidak merasa nyeri di daerah tersebut.
Teknik pemberian obat secara epidural ini biasanya dilakukan pada seorang ibu yang melakukan persalinan secara Caesar.
Di bawah ini keuntungan penggunaan epidural pada ibu:
·         Delapan puluh persen ibu berhasil mengatasi rasa sakit.
·         Tidak mengacaukan pikiran.
·         Membantu dalam mengontrol tekanan darah tinggi.
·         Mengembalikan kemampuan ibu mengontrol persalinan sehingga mengembalikan rasa percaya diri.
·         Kini, epidural lebih canggih. Penggunaannya tidak memberi efek kebas pada kaki dan tangan.
Berikut ini kerugian penggunaan epidural pada ibu :
·         Mungkin, ibu merasa mati rasa hanya di sebagian tubuh. Sebagian kecil perut tidak mengalami efek pembiusan.
·         Ibu harus tetap di tempat tidur dan merasa sangat menggigil.
·         Mungkin, ibu membutuhkan infus di tangan karena epidural membuat tekanan darah beberapa wanita turun. Efeknya kurang baik bagi suplai oksigen ke bayi. Cara pencegahannya, tambah segera volume darah untuk membuat tekanan darah normal kembali.
·         Mungkin, kateter terpasang di kandung kemih ibu. Penggunaan epidural menyebabkan ibu tidak dapat memperkirakan waktu untuk buang air kecil sehingga ibu buang air kecil secara otomatis.
·         Mungkin, ibu merasa tidak sepenuhnya sadar. Dengan terpasangnya tiga tabung di tubuhnya, ibu harus diberi tahu saatnya mengejan jika efek pembiusan belum hilang pada tahap melahirkan.
·         Epidural dapat memperpanjang waktu persalinan, khususnya fase mengejan dan melahirkan bayi.
·         Denyut jantung bayi harus dimonitor sepanjang waktu
·         Ada kemungkinan penggunaan forsep atau vacum untuk membantu kelahiran bayi karena seringkali epidural membuat bayi tidak dapat bergerak ke posisi yang pas untuk dikeluarkan.
·         Pada saat jarum epidural dicabut dan tabungnya dilepas, kemungkinan ada kebocoran cairan rongga epidura. Cairan ini dapat bergesekan dengan serabut saraf tulang belakang. Padahal, pergesekan sedikit saja dapat menimbulkan sakit kepala berat. Hal ini dapat diatasi dengan mengambil sedikit darah dari tangan ibu. Biasanya, sehari setelah kelahiran bayi dan menyuntikkannya ke punggung untuk menutup lubang akibat jarum epidural.
·         Beberapa ibu mendapat masalah berkemih setelah menggunakan epidural.
Obat anestesi epidural akan bekerja selama beberapa jam, yang sebelum efeknya habis, dokter anestesi akan memberikan instruksi untuk memberikan suntikan obat anestesi epidural selanjutnya melalui kateter yang sudah dipasang. Ibu masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa karena saraf yang di blok hanyalah saraf yang memberikan rangsang nyeri.
Dan juga pemberian obat secara epidural ini dapat berdampak pada bayi itu sendiri seperti :
Efek samping untuk Bayi

·         Sangat penting untuk memahami bahwa obat-obatan diberikan oleh epidural memasuki aliran darah bayi pada tingkat yang sama dan kadang-kadang bahkan lebih tinggi dibandingkan yang ada dalam aliran darah ibu.
·         Namun, karena sistem kekebalan tubuh bayi belum matang, diperlukan waktu lebih lama bagi mereka untuk menghilangkan efek obat epidural. Sebagai contoh, metabolisme bupivacain, analgesik epidural yang umum digunakan, adalah 2,7 jam pada orang dewasa tapi pada bayi baru lahir memerlukan waktu 8 jam.
·         Studi telah menemukan jumlah metabolit bupivacain terdeteksi dalam urin bayi baru lahir 36 jam setelah anestesi spinal pada persalinan SC.
·         Beberapa studi telah menemukan defisit dalam kemampuan bayi baru lahir yang konsisten akibat obat yang digunakan dalam epidural.
·         Penelitian lain menemukan bahwa anestesi lokal yang digunakan dalam epidural dapat berpengaruh buruk pada sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir, mungkin dengan mengaktifkan respon stres.
·         Ada bukti bahwa epidural dapat  mempengaruhi pasokan oksigen dalam aliran darah janin, mungkin karena adanya penurunan tekanan darah ibu  yang terjadi akibat epidural .
·         Epidural telah terbukti menyebabkan bradikardia janin, penurunan denyut jantung janin (DJJ). Ini mungkin efek sekunder dari adanya penurunan kadar katekolamin (CA) ibu disebabkan oleh epidural yang pada gilirannya menyebabkan tekanan darah rendah dan rahim hiper-stimulasi.
·         Epidural dapat menyebabkan demam pada ibu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi bayi. Dalam sebuah studi besar pertama kali ibu, bayi lahir dari ibu dengan demam (97% di antaranya telah epidural)
·         Epidural juga dapat meningkatkan kemungkinan nilai Apgar skor rendah saat lahir, sehingga memerlukan resusitasi dan mengalami kejang pada periode baru lahi..
·         Beberapa studi menunjukkan bahwa epidural dapat mengganggu ikatan normal/bonding yang terjadi antara ibu dan bayi setelah lahir.
·         Ada juga bukti bahwa epidural dapat menurunkan efisiensi menyusu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blinking Cute Box Cat