Nama :
Amelia Dwi Septiani
Nim :
1514011
Kelas :
B12.2
Tugas :
Pemberian Obat Secara Epidural
Anestesi epidural atau
bius lokal dari pinggang ke bawah adalah teknik untuk menghilangkan rasa sakit
dengan memasukan zat anestesi lewat suntikan melalui otot pinggang hingga
ke daerah epidural (salah satu bagian dari susunan saraf pusat di bagian tulang
belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi. Pembiusan dilakukan melalui
suntikan tadi,sifatnya memblok daerah yang disuntik sampai ke bagian bawah,
sehingga tidak merasa nyeri di daerah tersebut.
Teknik pemberian obat
secara epidural ini biasanya dilakukan pada seorang ibu yang melakukan
persalinan secara Caesar.
Di bawah ini keuntungan penggunaan
epidural pada ibu:
·
Delapan puluh persen ibu berhasil
mengatasi rasa sakit.
·
Tidak mengacaukan pikiran.
·
Membantu dalam mengontrol tekanan darah
tinggi.
·
Mengembalikan kemampuan ibu mengontrol
persalinan sehingga mengembalikan rasa percaya diri.
·
Kini, epidural lebih canggih.
Penggunaannya tidak memberi efek kebas pada kaki dan tangan.
Berikut ini kerugian penggunaan epidural
pada ibu :
·
Mungkin, ibu merasa mati rasa hanya di
sebagian tubuh. Sebagian kecil perut tidak mengalami efek pembiusan.
·
Ibu harus tetap di tempat tidur dan
merasa sangat menggigil.
·
Mungkin, ibu membutuhkan infus di tangan
karena epidural membuat tekanan darah beberapa wanita turun. Efeknya kurang
baik bagi suplai oksigen ke bayi. Cara pencegahannya, tambah segera volume
darah untuk membuat tekanan darah normal kembali.
·
Mungkin, kateter terpasang di kandung
kemih ibu. Penggunaan epidural menyebabkan ibu tidak dapat memperkirakan waktu
untuk buang air kecil sehingga ibu buang air kecil secara otomatis.
·
Mungkin, ibu merasa tidak sepenuhnya
sadar. Dengan terpasangnya tiga tabung di tubuhnya, ibu harus diberi tahu
saatnya mengejan jika efek pembiusan belum hilang pada tahap melahirkan.
·
Epidural dapat memperpanjang waktu
persalinan, khususnya fase mengejan dan melahirkan bayi.
·
Denyut jantung bayi harus dimonitor
sepanjang waktu
·
Ada kemungkinan penggunaan forsep atau
vacum untuk membantu kelahiran bayi karena seringkali epidural membuat bayi
tidak dapat bergerak ke posisi yang pas untuk dikeluarkan.
·
Pada saat jarum epidural dicabut dan
tabungnya dilepas, kemungkinan ada kebocoran cairan rongga epidura. Cairan ini
dapat bergesekan dengan serabut saraf tulang belakang. Padahal, pergesekan
sedikit saja dapat menimbulkan sakit kepala berat. Hal ini dapat diatasi dengan
mengambil sedikit darah dari tangan ibu. Biasanya, sehari setelah kelahiran
bayi dan menyuntikkannya ke punggung untuk menutup lubang akibat jarum
epidural.
·
Beberapa ibu mendapat masalah berkemih
setelah menggunakan epidural.
Obat anestesi epidural
akan bekerja selama beberapa jam, yang sebelum efeknya habis, dokter anestesi
akan memberikan instruksi untuk memberikan suntikan obat anestesi epidural
selanjutnya melalui kateter yang sudah dipasang. Ibu masih dapat melakukan
aktivitas seperti biasa karena saraf yang di blok hanyalah saraf yang
memberikan rangsang nyeri.
Dan juga pemberian obat secara epidural
ini dapat berdampak pada bayi itu sendiri seperti :
Efek samping untuk Bayi
·
Sangat penting untuk memahami
bahwa obat-obatan diberikan oleh epidural memasuki aliran darah bayi
pada tingkat yang sama dan kadang-kadang bahkan lebih tinggi dibandingkan
yang ada dalam aliran darah ibu.
·
Namun, karena sistem kekebalan
tubuh bayi belum matang, diperlukan waktu lebih lama bagi mereka untuk
menghilangkan efek obat epidural. Sebagai contoh, metabolisme bupivacain,
analgesik epidural yang umum digunakan, adalah 2,7 jam pada orang dewasa tapi
pada bayi baru lahir memerlukan waktu 8 jam.
·
Studi telah menemukan jumlah
metabolit bupivacain terdeteksi dalam urin bayi baru lahir 36 jam setelah
anestesi spinal pada persalinan SC.
·
Beberapa studi telah menemukan defisit
dalam kemampuan bayi baru lahir yang konsisten akibat obat yang digunakan dalam
epidural.
·
Penelitian lain menemukan bahwa
anestesi lokal yang digunakan dalam epidural dapat berpengaruh buruk pada
sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir, mungkin dengan mengaktifkan respon
stres.
·
Ada bukti bahwa epidural
dapat mempengaruhi pasokan oksigen dalam aliran darah janin, mungkin
karena adanya penurunan tekanan darah ibu yang terjadi akibat
epidural .
·
Epidural telah
terbukti menyebabkan bradikardia janin, penurunan denyut jantung janin
(DJJ). Ini mungkin efek sekunder dari adanya penurunan kadar katekolamin
(CA) ibu disebabkan oleh epidural yang pada gilirannya menyebabkan tekanan
darah rendah dan rahim hiper-stimulasi.
·
Epidural dapat menyebabkan demam
pada ibu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi bayi. Dalam sebuah studi
besar pertama kali ibu, bayi lahir dari ibu dengan demam (97% di antaranya
telah epidural)
·
Epidural juga dapat
meningkatkan kemungkinan nilai Apgar skor rendah saat lahir, sehingga
memerlukan resusitasi dan mengalami kejang pada periode baru lahi..
·
Beberapa studi menunjukkan
bahwa epidural dapat mengganggu ikatan normal/bonding yang terjadi antara ibu
dan bayi setelah lahir.
·
Ada juga bukti bahwa epidural
dapat menurunkan efisiensi menyusu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar