BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak sekali
pengertian tentang manusia maupun penggolongannya.Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau
secara campuran. Secara biologis manusia dikatakan sebagai homo sapiens artiya
spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dibandingkan
dengan spesies lainnya, selain itu dapat diartikan sebagai manusia berfikir.
Manusia sebagai homo sapiens atau manusia berfikir, akan menghasilkan buah
fikir yang beragam, seperti sains, teknologi (homo faber), dan seni (homo
esteticus). Hal tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban.
Kita ketahui bahwa
sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan
teknologi.Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan
akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan
sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya
dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Berkat kemajuan ilmu
dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang
canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia
bebagai kemudahan.Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan lebih
efektif dan efisien.Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang
hasilnya dapat memanfaatkan dalam berbagai bidang.
Pada satu sisi,
perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini
relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian
juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah
mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
aktifitas manusia.Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia.
B. Rumusan masalah
Pengaruh apa saja yang
diberikan sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia dan budaya?
C. Tujuan
Tujuan dari
permasalahan ini adalah mengkaji pengaruh yang diberikan oleh sains, teknologi
dan seni bagi kehidupan manusia dan budaya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA, SAINS,
TEKNOLOGI DAN SENI.
1. Manusia
Manusia merupakan
makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan
Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia dibekali akal
sekaligus nafsu.Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan
adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga
kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Pada hakekatnya
manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat banyak
keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu
jiwa. Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut
diantaranya:
1. Susunan
kodrat
Susunan kodrat manusia
adalah mempunyai dua dimensi yaitu:
a. Jasmani
Sebagai bodi/badan
atau rangka, yang terlihat oleh indera kita.
b. Rohani
Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan
tersebut.Di mana dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.
2. Sifat
kodrat
Secara kodrati sifat
kodrat manusia yaitu sebagai berikut:
a. Makhluk
individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu
karena setiap manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan
dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-beda dan
memiliki ciri khas masing-masing.
b. Makhluk
sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial
karena manusia tidak dapat hidup sendiri.Setiap manusia saling membutuhkan
untuk dapat melangsungkan hidupnya.
3. Kedudukan
kodrat
Dalam kodratnya
manusia memiliki kedudukan sebagai:
a. Makhluk
pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak
dan kewajiban.Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan
moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya.
b. Makhluk
Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki
kewajiban beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan manusia akan
diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain mempunyai hakekat hidup, manusia
juga memiliki sifat-sifat, diantaranya yaitu:
1) Sebagai
makhluk yang berakal
2) Sebagai
makhluk yang berbahasa
3) Sebagai
makhluk yang beragama
Berdasarkan
sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai pola
pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan
yang lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan
sesuatu.
2. Sains
Sains berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya
kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Medawar (1984)Sains(dari istilah
Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience, syence, scyence, scyense,
scyens, scienc, sciens, scians.
Kata dasar yang diambil dari kata scientia
yang berarti knowledge (ilmu).Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap
sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari
pengamatan yang sesungguhnya) ) kebenarannya yang dikembangkan
secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau
kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh
dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains
adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau buktikan
kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (missal:fisika,
kimia, biologi)”.
Pendidikan sains
menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai salah
satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta
dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi
peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses unruk mencari dan menemui
sesuatu kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk,
untuk menerangkan hokum-hukum alam.
Proses mencari
kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara sistematik
yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan
teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains
sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
3. Teknologi
Istilah teknologi
barasal dari kata techne dan logia.Kata Yunani kuno techne berarti seni
kerajinan.Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang
memilki keterampilan tertentu.Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang
menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang
pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Istilah “teknologi”
berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara
harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul
(1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang secara
rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan
manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
• Proses yang meningkatkan nilai tambah
• Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk
memudahkan dan meningkatkan kinerja
• Struktur atau sistem di mana proses dan
produk itu dikembamngkan dan digunakan
Pada permulaan abad XX
ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan merangkum suatu rangkaian
sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin. Perluasan arti
berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi
sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap
sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju
pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.Demikianlah teknologi adalah segenap
keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.Secara lebih umum dapatlah
bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai sarana yang
tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
4. Seni
Janet Woll mengatakan
bahwa seni adalah produk social.Sedangkan menurut Kamus B.Indonesia, seni
adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan
yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya sadar antara manusia
dengan sesame secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah membimbing
perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang
perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni
B. PENGARUH SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI
MANUSIA
Pada hakekatnya
manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu sekaligus makhluk
sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda
dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan,
kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai
pribadi-pribadi yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala potensi
yang ada pada dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-potensi manusia sebagai makhluk
individu dapat dituangkan dalam sebuah karya seni, sains, dan teknologi.
Baik sains, teknologi
maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan
manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia
dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara
positif
1. Pengaruh
positif
a. Meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap
perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang
sosial budaya.
b. Pemanfaatan
sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses
pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c. Sains,
teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu
kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Pengaruh
negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan
seni juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan
manusia dan budaya terutama bagi generasi muda.Selain itu sains, teknologi dan
seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama
sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir
pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah
baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental
dan budaya bangsa, seperti:
a) Menipisnya
lapisan ozon
b) Terjadi
polusi udara, air dan tanah
c) Terjadi
pemanasan global
d) Rusaknya
ekosistem laut
e) Pergaulan
dan seks bebas
f) dan
penyakit moral.
Oleh karena itu agar
sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang positif bagi manusia
dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan
antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan
nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Sains dan teknologi
saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai pohon tanpa buah,
sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar. Sains hanya
mengajarkan fakta dan non fakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa
yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi fungsi sains hanya
mengkoordinasikan semua pengalaman-pengalaman manusia dan menempatkannya
kedalam suatu system yang logis, sedangkan fungsi seni memberi semacam persepsi
mengenai suatu keberaturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keberaturan
padanya.Sedangkan tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia
dalam menjalani kehidupannya.
1. Teknologi bagi Perkembangan
Sosial dan Ekonomi
Pentingnya teknologi bagi perkembangan sosial dan ekonomi tidak
diragukan lagi. Namun upaya-upaya analitis dan pemahaman di bidang ini sangat
jauh tertinggal dibandingkan dengan bidang-bidang lain. Hal ini untuk sebagian
disebabkan kompleksitas proses perubahan teknologi serta kesulitan dalam
menemukan pengukuran dan definisi yang tepat.
Munculnya industri-industri besar seperti baja dan kereta api
pada abad 19, mobil, bahan-bahan sintetis dan elektronik pada abad 20,
tergantung pada interaksi dari penemuan, inovasi, dan aktivitas kewirausahaan,
yang digambarkan dengan tepat oleh Freeman sebagai sistem teknologi. Pada level
ekonomi makro, model pertumbuhan neoklasik tradisional menganggap kemajuan
teknologi sebagai bagian dari factor residu dalam menerangkan peningkatan
output, setelah mempertimbangkan efek-efek perubahan dalam volume dari
factor-faktor produksi. Residu ini biasanya besat dan secara implisit
mempersatukan factor-faktor seperti pendidikan dari angkatan kerja dan keahlian
manajemen yang memberi sumbangan bagi perbaikan efisiensi, sebagai pelengkap
dari kemajuan teknologi.
2. Manusia
Sebagai Subyek dan Obyek Ipteks
Sumber ilmu adalah wahyu sedangkan akal merupakan instrument
untuk menggali dan membuktikan kebenaran wahyu.Dengan potensi akal, manusia
diberi kebebasan untuk memilih dan mengembangkan mana yang benar dan mana yang
salah.Dengan potensinya, manusia dapat menggali rahasia alam semesta, yang
hasil pengembangannya disebut sains, teknologi, dan seni. Atas dasar itu ilmu
ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) yang tingkat kebenarannya mutlak
(absolute), karena bersumber dari Tuhan, dan ilmu yang bersifat perolehan
(aquired knowledge) yang tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relative) karena
hanya penafsiran dan dugaan-dugaan sementara oleh manusia.
Manusia diciptakan sebagai subyek dan obyek IPTEKS.Manusia
satu-satunya makhluk Tuhan yang mampu merangkaikan fenomena alam beserta
prosesnya secara kreatif, sehingga menjadi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
kemudahan dalam menjalani hidupnya.
3. Krisis
Dunia Modern
Menurut E.F Schumacher, dalam Kecil itu indah, dunia modern yang
dibentuk oleh teknologi menghadapi tiga krisis sekaligus.
1.
Sifat kemanusiaan berontak terhadap pola-pola politik, organisasi, danteknologi
yang tidak berperikemanusiaan, yang
terasa menyesakkan nafas dan melemahkan badan.
2.
Lingkungan hidup menderita dan menunjukkan tanda-tanda setengah
binasa.
3.
Penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan, seperti bahan baker,
fosil, sedemikian rupa sehingga akan terjadi kekurangan sumber daya alam
tersebut.
4. Fenomena
Pengaruh IPTEK
1. Situasi
tertekan.
Manusia mengalami ketegangan akibat penyerangan teknik-teknik
mekanisme teknik.Manusia melebur dengan mekanisme teknik, sehingga waktu
manusia dan pekerjaannya mengalami pergeseran.
2. Perubahan
ruang dan lingkungan manusia.
Teknik telah mengubah lingkungan dan hakekat manusia.Contoh yang
sederhana manusia dalam hal makan atau tidur tidak ditentukan lapar atau
mengantuk, tetapi diatur oleh jam.
3. Perubahan
waktu dan gerak manusia
Akibat teknik manusia terlepas dari hakikat kehidupan.Sebelumnya
waktu diatur dan diukur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam
hidup manusia, sifatnya alamiah dan kongkret.
4. Terbentuknya
masyarakat massa
Akibat teknik, manusia hanya membentuk masyarakat massa, artinya
ada kesenjangan sebagai masyarakat kolektif. Hal ini dibuktikan bila ada
perubahan norma dalam masyarakat maka akan muncul kegoncangan.
5. Teknik-teknik
manusiawi dalam arti ketat.
Teknik-teknik manusiawi harus memberikan kepada manusia suatu
kehidupan manusia yang sehat dan seimbang, bebas dari tekanan-tekanan.
5. Pengaruh IPTEK pada tatanan
kehidupan masyarakat
Perkembangan IPTEK yang sedemikian pesatnya mampu menciptakan
perubahan-perubahan yang mempengaruhi langsung pada tatanan kehidupan
masyarakat, khususnya dalam empat bidang berikut :
a) Perubahan dibidang intelektual
b) Perubahan dalam organisasi-organisasi sosial yang
mengarah pada kehidupan politik
c) Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan
tata lingkungannya
d) Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan
perang.
Dengan semakin meningkatnya teknologi, tempat
proses perubahan itu tidak dapat dipandang normal lagi, dan tercapailah
akselerasi ekstern maupun intern (psikologis) yang
merupakan kekuatan sosial yang kurang mendalam dipahami.
6. Dampak
Penyalahgunaan Ipteks Bagi Kehidupan
Konsekwensi negative yang tidak diharapkan dari pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi menghasilkan reaksi romantis yang mengajak kembali
kea lam yang berbeda. Sebuah restorasi atas kemurnian alam yang tidak
terkontaminasi dan teralienasi oleh intervensi manusia. Semua sikap terhadap
ala mini mewakili pola dominasi hirarkis dan penaklukan, dominasi melalui
pemilikan dan control, ataupun melalui pencemaran nama baik, eksploitasi serta
identitas dengan memelihara alam sebagai surga untuk banyak orang.
Reduksionisme
Ilmu pengetahuan yang modern memiliki dasar pijakan pada
reduksionisme. Reduksionisme merupakan suatu keyakinan dalam ilmu pengetahuan yang
mereduksi kemampuan manusia yang menolak kemungkinan adanya cara produksi
pengetahuan lain maupun pengetahuan orang lain.
Rekayasa
Teknologi
Penerapan IPTEK dalam rekayasa pertanian berupa revolusi hijau,
rekayasa kelautan berupa revolusi biru, industrialisasi, merupakan bukti
kemampuan manusia dalam mengembangkan daya dukung lingkungan alam.
Dilema
determinisme.
Bagi para praktisi teknologi, fungsi teknologi tidak perlu
dipertanyakan lagi.Teknologi diciptakan untuk membantu mengatasi keterbatasan
fisik manusia.Dia berperan sebagai media untuk mencapai kepuasaan material.
Fenomenologi
teknologi
Fenomenologi adalah kendaraan untuk mencari jawabannya.Studi
fenomenologi teknologi mengeksplorasi pengalaman manusia dan secara spesifik
menjelaskan bagaimana struktur pengalaman yang bersifat multidimensi tersebut
tersusun.
Bentukan
sosial teknologi
Prinsip-prinsip dalam fenomenologi teknologi tidak menjadi
barang eksklusif dalam studi filsafat.Jika kita menilik secara saksama,
fenomenologi menjadi dasar metodologi studi sosial teknologi, khususnya
sosiologi teknologi dalam memahami relasi antara teknologi dan masyarakat.
Kekuasaan
dalam konfigurasi
Relasi kekuasaan dan teknologi adalah sebuah tema besar dalam
studi sosial teknologi. Setidaknya tiga kasus menarik bisa kita amati dalam
domain ini untuk melihat bagaimana kekuasaan dan teknologi saling bereproduksi
satu sama lain.
Budaya
dan teknologi
Mendekati kekuasaan melalui budaya dalam teknologi mengantarkan
kita ke konsep konstruksi budaya. Konstruksi budaya tersusun melalui proses
interpretasi-reinterpretasi dan produksi-reproduksi simbol, identitas, dan
makna di dalam masyarakat. Aliran dari keluaran proses ini lalu
ditransformasikan ke dalam artefak teknologi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar
bagi kehidupan umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan
budaya tetapi juga pengaruh positif dan negatif terhadap peradapan umat
manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Pengaruh
positif
a) Meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia (dalam segala aspek kehidupan)
b) Pemanfaatan
yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi
manusia.
c) Dapat memberikan pelayanan
pada masyarakat
d) Dapat memudahkan pekerjaan
manusia.
2. Pengaruh
negatif
a) Dapat merusak mental
manusia khususnya generasi muda
b) Dapat merubah gaya hidup
manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul
c) Dapat
menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan tanah.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni
haruslah di dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya
dapat menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari
dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan
antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.
B. SARAN
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya
tentang sains, teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai
religius, keagamaan untuk menetralisir pengaruh buruk dari sains, teknologi,
dan seni untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar