NAMA : AMELIA DWI SEPTIANI
KELAS : B12.2
NIM :15140101
ASUHAN
KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG
A.
Definisi
Setiap
kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama
sampai memasuki persalinan (Varney, dalam Kusmiyati, 2008)
B.
Tujuan Kunjungan
Ada
beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu
·
Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.
·
Mempersiapkan kelahiran dan
kegawatdaruratan.
Pemeriksaan
fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
dan kegawatdaruratan.Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
Sampai
dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
Antara
28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
Antara
36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
Isi
kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :
1)
Riwayat kehamilan sekarang Gerakan janin Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain Selama
pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling percaya dengan ibu dan
keluarganya.
2)
PemeriksaanfisikBerat badan Tekanan darah
Pemeriksaan
ekstermitas bawah (oedema, refleks tendon, varicositis dantanda homan)
Pengukuran tinggi fundus uteri (setelah 12 mg dengan palpasi, setelah22 mg
dengan pita ukuran)Maneuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak(setelah 36
mg)DJJ (setelah 18 mg)
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan cara yang efektifuntuk mendeteksi preeklampsi. Penelitian juga membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakanpengukuran tinggi fundus.
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan cara yang efektifuntuk mendeteksi preeklampsi. Penelitian juga membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakanpengukuran tinggi fundus.
3)
Pemeriksaan laboratorium Protein urinHasil penelitian menunjukkan bahwa
penapisan rutin protein urin merupakancara efektif mendeteksi preeklampsi.
4)
Pemeriksaanpanggul
Lakukan
pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perludievaluasi kembali
Lakukan pemeriksaan vagina jika adaindikasi/ ibu memiliki tanda-tandakurang
bulan.
Mengevaluasi
Penemuan Masalah
Mengevaluasi
penemuan yang terjadi serta aspek – aspek yang menonjol pada wanita hamil
Oleh
karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan pemeriksaan
lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada
penpdeteksian komplikasi – komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran
Pada
tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspek –
aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE
Meninjau
data kunjungan pertama
Sebelum
melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien pada
kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
1)
Biodata ibu
2)
Usia kehamilan
3)
Temuan data yang bermakna:
a)
Riwayat obstetri
b)
Riwayat perawatan medis
c)
Riwayat keluarga
d)
Riwayat kehamilan
e)
Pemeiksaan fisik awal
f)
Pemeriksaan panggul awal
(1)
Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya, penanganan dan
evaluasi efektifitas pengobatan
(2)
Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi
(3)
Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk wanita yang
bertanggung jawab
(4)
Pemeriksaan laboraturium
(5)
Hasil normal atau tidak
(6)
Perlu pemeriksaan leb atau tidak
(7)
Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak
Tujuan
Tujuan
dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan dapat
menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan ibu hamil
tersebut
Pemeriksaan
pada kunjungan ulang
1)
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat
dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi keluhan
atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan
terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a)
Gerakan janin
b)
Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
(1)
Perdarahan
(2)
Nyeri kepala
(3)
Gangguan penglihatan
(4)
Bengkak pada muka dan tangan
(5)
Gerakan janin yang berkurang
(6)
Nyeri perut yang sangat hebat
c)
Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan
(1)
Mual dan muntah
(2)
Sakit punggung
(3)
Kram kaki
(4)
Dan lain-lain
d)
Kehawatiran-kehawatiran lainnya
(1)
Cemas menghadapi persalinan
(2)
Rasa hawatir akan kondisi kandungan/janin
Pemeriksaan
fisik
Pada
tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk
mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:
1)
Janin
a)
Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bila kurang dari
120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit disebut
tachicardi
b)
Ukuran janin
c)
Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian
dilaukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus
d)
(TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina isciadica
maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11
e)
Letak dan persentasi janin
Untuk
mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah satu cara
palpasi yang sering digunakan adalah menurut leopold
Leopold
I:
Tujuan
: untuk menentukan tingginya fundus uteri dan mengetahui bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting.
Sifat bokong lunak, kurang bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang
fundus uteri kosong (Purwaningsih, 2010).
Leopold
II :
Tujuan
: untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan letak punggung
janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih, 2010).
Leopold
III :
Tujuan
: untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin sudah masuk
PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).
Leoplod
IV :
Tujuan
: untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika divergen :
melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak bisa
dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya belum
masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).
Mengepaluasi
data dasar
Pada
tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang dipertimbangkan dalam
menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertamaEvaluasi tersebut dapat
dicermati pada tabel berikut ini
Data
Dasar
|
Pertimbangan
|
Amenore
|
Diagnosis
kehamilan
|
Tanggal
menstruasi terakhir
|
Diagnosis
kehamilan
|
Keluhan
yang disampaikan pasien
|
Pemberian
konseling
|
Hasil
pemeriksaan fisik
–
Kenaikan BB
–
Tes urin kehamilan ( tes HCG ) positif
–
Cloasma gravidarum
–
Perubahan pada payudara
–
Linea nigra
–
Tanda Chadwick
–
Tanda hegar
|
Diagnosis
kehamilan
|
Mengevaluasikeefektifan
manajemen
Bidan
melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah dilaksanakan pada
kunjungan sebelumnya
Kegiatan
ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan
sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar tetap
dipertahankan
Pada
tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :
Menanyakan
kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada kunjungan
sebelumnya
Melakukan
pemeriksaan fisik terutama hal – hal yang berfokus pada pemantauan kesehatan
ibu dan janin
Beberapa
hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
Kesan
pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada kunjungan
sebelumnya
Hal
– hal yang membuat pasien kurang merasa nyaman
Peningkatan
pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses KIE yang lalu
Berkurangnya
ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu setelah dilakukan
penatalaksanaan
ASUHAN
KUNJUNAGAN ULANG ANC
Pengertian Kunjungan
Ulang ANC
Pengertian
ANC (antennal Care ) adalah usuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan
atau prenatal care. Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan
(verney,1997).
Dalam ANC setidaknya
ibu melakukan kunjungan 4 kali selama kehamilan. Kunjungan ulang dilakukan atau
dijadwalkan 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya setiap 2 minggu
sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
Standar ANC menuru
Arifin (1996) Standar pelayanan ANC meliputi standar 14T, sehingga ibu hamil
yang dating memperoleh pelayanan yang konprehensif dengan harapan Ante Natal
Care dengan standar 14T dapat sebagai daya ungkit pelyanan kehamilan dan
diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu.
Kebijakan program.
Pelayanan ANC minimal
5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang 12T sedangkan untuk daerah gondok dan
andemik malaria menjadi 14T, yakni :
5T:
a. Ukur
tinggi badan / berat badan
b. Ukur
tekanan darah
c. Ukur
fundus uteri
d. Pemeberian
imunisasi tenatanus toxsiod (TT) lengkap
e. Pemeberian
tablet zat gizi (minimal 90 tablet) selama kehamilan
7 T
f. Test
terhadap penyakit menular seksual /VDRL
g. Temu
wicara (konseling)
h. Tes
/ pemeriksaan Hb
i. Tes
pemeriksaan urin protein
j. Tes
reduksi urin
k. Perawatan
payudara (senam payudara, pijat tekanan payudara)
l. Pemeliharaan
tingkat kebudayaan (senam ibu hamil, accu pressure)
m. Terapi
yodium kapsul (khusu daerah endemic gondok)
n. Terapai
anti malaria (khusus daerah endemis malaria)
2.2 Tujuan kunjungan
ulang
1. pendeteksian
komlokasi-komplikasi
2. mempersiapkan
kelahiran dan kegawat daruratan
3. pemeriksaan fisik
yang terfokus kerena banyak riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap
selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada
pendeteksian komplikasi-komplikasi, mempersipakan kelahiran dan kegawat
daruratan, pemeriksaan fisik yang berfokus dan pengajaran.
2.3 Tindakan-tindakan
pada kunjungan ulang
1. riwayat kehamilan
sekarang
a. gerak janin
b. setiap masalah atau
tanda-tanda bahaya
perdarahan
nyei
kepala
gangguan
pengelihatan
bengkak
pada muka dana tangan
gerakan
janin berkurang
nyeri
perut yang sangat hebat
c. keluhan-keluhan
lazim dalam kehamilan
1.mual
dan muntah dianjurkan bangaun pagi’’ miring kira dan kanan, tidak
minummanis2an pada saat pagi.
2. sakit
punggung
3. kram
kaki
4.
konstipasi gangguan pencernaan
ex : susah buang BAB dll.
5. sering
kencing meningkatnya hormon
6.
pigmentasi kulit penyebab hormon
d. perasaan ibu pada
kunjungan dan kekhawatiran-kekhawatiran lain seperti apakah bayi yang
dikandungnya sehat dan proses persalinan nanti.
2. pemeriksaan fisik
a. Berat badan
b .Tekanan darah.
Penelitian membuktikan
bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan sebuah cara yang efektif
untuk mendeteksi pre-eklamsia, suatu kondisi yang membahayakan jiwa.
c. Pengukuran tinggi
fundus menunjukan bahwa perkembangan bayi dapat di monitor dengan menggunakan
pengukuran tinggi fundus.
d. Palpasi abdomen
untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia kehamilan).
e. Manuver leopold
untuk mendeteksi kedudukan abnormal.bukti menunjukan bahwa maneuver leopold
hanya efektif setelah 36 minggu usia kehamilan.
1. leopold I : untuk
mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus.
2. leopold II : untuk
mengetahui letak janin memanjang atau melintang. Dan bagian janin yang teraba
di sebelah kiri atau kanan.
3. leopold III : untuk
mengetahui bagian janin yang berada di bawah atau presentasi.
4. leopold IV : untuk
menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk panggul ataukah belum.
f. Denyut jantung janin
(DJJ) setelah 18 minggu.normal djj 120-160 kali per menit. Apabila kurang 120
kali permenit di sebut bradikardi. Lebih dari 160 kali per menit di sebut
tatikardi.
g. pemeriksaan
laboratorium pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat di lakukan pada
kunjungan ulang antenatal adalah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Hmt); STS
(serologic test for syphilis) pada trimester III di ulang ; kultur untuk
gonokokus; protein urin yang menunjukan bahwa penapisan rutin protein merupakn
cara efektif mendeteksi pre elkamsia. Suatu keadaan. Yang membahayakan
jiwa.;gula dalam darah; VDRL
3. Pemeriksaan
obsetretik abdomen
Observasi
adanya jaringan parut atau memar
Observasi
linea nigra
Observasi
striae abdomen
Penentukan
letak, presentasi, posisi, dan jumlah janin
Pengukuran
tinggi fundus
Auskultasi
DJJ
Perkiraan
berat janin
Observasi
palpasi gerakan
4. pendidikan kesahatan
dan persiapan kelahiran serta kegawat daruratan
Memberikan
ibu mengenai ketidak nyamanan normal yang di alami
Menanyakan
pada ibu mengenai kondisi nutrisi. Tambahan zat besi dan anti tetanus.
Ajarkan
ibu mengenai (sesuai umur kehamilan) yaitu pemberian AS,KB, latian /olahraga
ringan, istirahat, nutrisi.
Diskusikan
mengenai rencana persalinan kelahiran\ kegawtdaruratan
Ajari
ibu tanda bahaya, pasti ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan
tanda bahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar