Blinking Cute Box Cat

Selasa, 10 Mei 2016

ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG

NAMA            : AMELIA DWI SEPTIANI
KELAS           : B12.2
NIM                :15140101
ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG
A.    Definisi
Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan (Varney, dalam Kusmiyati, 2008)
B.     Tujuan Kunjungan
Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu
·         Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.
·         Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan.Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :
1)      Riwayat kehamilan sekarang Gerakan janin Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarganya.
2)      PemeriksaanfisikBerat badan Tekanan darah
Pemeriksaan ekstermitas bawah (oedema, refleks tendon, varicositis dantanda homan) Pengukuran tinggi fundus uteri (setelah 12 mg dengan palpasi, setelah22 mg dengan pita ukuran)Maneuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak(setelah 36 mg)DJJ (setelah 18 mg)
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan cara yang efektifuntuk mendeteksi preeklampsi. Penelitian juga membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakanpengukuran tinggi fundus.
3)      Pemeriksaan laboratorium Protein urinHasil penelitian menunjukkan bahwa penapisan rutin protein urin merupakancara efektif mendeteksi preeklampsi.
4)      Pemeriksaanpanggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perludievaluasi kembali Lakukan pemeriksaan vagina jika adaindikasi/ ibu memiliki tanda-tandakurang bulan.

Mengevaluasi Penemuan Masalah
Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek – aspek yang menonjol pada wanita hamil
Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada penpdeteksian komplikasi – komplikasi, mempersiapkan kelahiran, kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran
Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta aspek – aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE
Meninjau data kunjungan pertama
Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
1)      Biodata ibu
2)      Usia kehamilan
3)      Temuan data yang bermakna:
a)      Riwayat obstetri
b)      Riwayat perawatan medis
c)      Riwayat keluarga
d)     Riwayat kehamilan
e)      Pemeiksaan fisik awal
f)       Pemeriksaan panggul awal
(1)   Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya, penanganan dan evaluasi efektifitas pengobatan
(2)   Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi
(3)   Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk wanita yang bertanggung jawab
(4)   Pemeriksaan laboraturium
(5)   Hasil normal atau tidak
(6)   Perlu pemeriksaan leb atau tidak
(7)   Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak
Tujuan
Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan dapat menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan ibu hamil tersebut
Pemeriksaan pada kunjungan ulang
1)      Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi keluhan atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a)      Gerakan janin
b)      Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
(1)   Perdarahan
(2)   Nyeri kepala
(3)   Gangguan penglihatan
(4)   Bengkak pada muka dan tangan
(5)   Gerakan janin yang berkurang
(6)   Nyeri perut yang sangat hebat
c)      Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan
(1)   Mual dan muntah
(2)   Sakit punggung
(3)   Kram kaki
(4)   Dan lain-lain
d)     Kehawatiran-kehawatiran lainnya
(1)   Cemas menghadapi persalinan
(2)   Rasa hawatir akan kondisi kandungan/janin
Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:
1)      Janin
a)      Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bila kurang dari 120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit disebut tachicardi
b)      Ukuran janin
c)      Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian dilaukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus
d)     (TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina isciadica maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11
e)      Letak dan persentasi janin
Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut leopold
Leopold I:
Tujuan : untuk menentukan tingginya fundus uteri dan mengetahui bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong (Purwaningsih, 2010).
Leopold II :
Tujuan : untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih, 2010).
Leopold III :
Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin sudah masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).
Leoplod IV :
Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak bisa dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya belum masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).


Mengepaluasi data dasar
Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang  dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertamaEvaluasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut ini

Data Dasar
Pertimbangan
Amenore
Diagnosis kehamilan
Tanggal menstruasi terakhir
Diagnosis kehamilan
Keluhan yang disampaikan pasien
Pemberian konseling
Hasil pemeriksaan fisik
–          Kenaikan BB
–          Tes urin kehamilan ( tes HCG ) positif
–          Cloasma gravidarum
–          Perubahan pada payudara
–          Linea nigra
–          Tanda Chadwick
–          Tanda hegar
Diagnosis kehamilan

Mengevaluasikeefektifan manajemen
Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya
Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar tetap dipertahankan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :
Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada kunjungan sebelumnya
Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal – hal yang berfokus pada pemantauan kesehatan ibu dan janin
Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada kunjungan sebelumnya
Hal – hal yang membuat pasien kurang merasa nyaman
Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari proses KIE yang lalu
Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu setelah dilakukan penatalaksanaan


















ASUHAN KUNJUNAGAN ULANG ANC
Pengertian Kunjungan Ulang ANC
               Pengertian ANC (antennal Care ) adalah usuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan atau prenatal care. Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan (verney,1997).
Dalam ANC setidaknya ibu melakukan kunjungan 4 kali selama kehamilan. Kunjungan ulang dilakukan atau dijadwalkan 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya setiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
Standar ANC menuru Arifin (1996) Standar pelayanan ANC meliputi standar 14T, sehingga ibu hamil yang dating memperoleh pelayanan yang konprehensif dengan harapan Ante Natal Care dengan standar 14T dapat sebagai daya ungkit pelyanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu.
Kebijakan program.
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang 12T sedangkan untuk daerah gondok dan andemik malaria menjadi 14T, yakni :
5T:
a.     Ukur tinggi badan / berat badan
b.     Ukur tekanan darah
c.      Ukur fundus uteri
d.     Pemeberian imunisasi tenatanus toxsiod (TT) lengkap
e.      Pemeberian tablet zat gizi (minimal 90 tablet) selama kehamilan
7 T
f.       Test terhadap penyakit menular seksual /VDRL
g.     Temu wicara (konseling)
h.     Tes / pemeriksaan Hb
i.       Tes pemeriksaan urin protein
j.       Tes reduksi urin
k.     Perawatan payudara (senam payudara, pijat tekanan payudara)
l.       Pemeliharaan tingkat kebudayaan (senam ibu hamil, accu pressure)
m.  Terapi yodium kapsul (khusu daerah endemic gondok)
n.     Terapai anti malaria (khusus daerah endemis malaria)
2.2 Tujuan kunjungan ulang
1. pendeteksian komlokasi-komplikasi
2. mempersiapkan kelahiran dan kegawat daruratan
3. pemeriksaan fisik yang terfokus kerena banyak riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi-komplikasi, mempersipakan kelahiran dan kegawat daruratan, pemeriksaan fisik yang berfokus dan pengajaran.
2.3 Tindakan-tindakan pada kunjungan ulang
1. riwayat kehamilan sekarang
a. gerak janin
b. setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
   perdarahan
   nyei kepala
   gangguan pengelihatan
    bengkak pada muka dana tangan
    gerakan janin berkurang
    nyeri perut yang sangat hebat
c. keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan
1.mual dan muntah  dianjurkan bangaun pagi’’ miring kira dan kanan, tidak minummanis2an pada saat pagi.
  2. sakit punggung
  3. kram kaki
  4. konstipasi        gangguan pencernaan ex : susah buang BAB dll.
  5. sering kencing        meningkatnya hormon
  6. pigmentasi kulit       penyebab hormon
d. perasaan ibu pada kunjungan dan kekhawatiran-kekhawatiran lain seperti apakah bayi yang dikandungnya sehat dan proses persalinan nanti.
2. pemeriksaan fisik
a. Berat badan
b .Tekanan darah.
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi pre-eklamsia, suatu kondisi yang membahayakan jiwa.
c. Pengukuran tinggi fundus menunjukan bahwa perkembangan bayi dapat di monitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus.
d. Palpasi abdomen untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia kehamilan).
e. Manuver leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal.bukti menunjukan bahwa maneuver leopold hanya efektif setelah 36 minggu usia kehamilan.
1. leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus.
2. leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang. Dan bagian janin yang teraba di sebelah kiri atau kanan.
3. leopold III : untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah atau presentasi.
4. leopold IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk panggul ataukah belum.
f. Denyut jantung janin (DJJ) setelah 18 minggu.normal djj 120-160 kali per menit. Apabila kurang 120 kali permenit di sebut bradikardi. Lebih dari 160 kali per menit di sebut tatikardi.
g. pemeriksaan laboratorium pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat di lakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah: hemoglobin (Hb), hematokrit (Hmt); STS (serologic test for syphilis) pada trimester III di ulang ; kultur untuk gonokokus; protein urin yang menunjukan bahwa penapisan rutin protein merupakn cara efektif mendeteksi pre elkamsia. Suatu keadaan. Yang membahayakan jiwa.;gula dalam darah; VDRL
3. Pemeriksaan obsetretik abdomen
        Observasi adanya jaringan parut atau memar
        Observasi linea nigra
        Observasi striae abdomen
        Penentukan letak, presentasi, posisi, dan jumlah janin
        Pengukuran tinggi fundus
         Auskultasi DJJ
        Perkiraan berat janin
        Observasi palpasi gerakan
4. pendidikan kesahatan dan persiapan kelahiran serta kegawat daruratan
          Memberikan ibu mengenai ketidak nyamanan normal yang di alami
          Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi. Tambahan zat besi dan anti tetanus.
          Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan) yaitu pemberian AS,KB, latian /olahraga ringan, istirahat, nutrisi.
          Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran\ kegawtdaruratan
     Ajari ibu tanda bahaya, pasti ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan tanda bahaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blinking Cute Box Cat